DEFINISI
Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan
diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk.
Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan
sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam
keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam
pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan
cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
·
Perasaan terhadap keluarga
·
Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
·
Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros
·
Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
·
Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
·
Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
·
Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
·
Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
B. Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul wahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua, cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
Berfirman Allah:
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
Keempat, cinta tabiat.
Seperti cinta kepada diri sendiri, anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allahberfirman:
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: )
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul wahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua, cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
Berfirman Allah:
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
Keempat, cinta tabiat.
Seperti cinta kepada diri sendiri, anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allahberfirman:
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: )
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
3. Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan
W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila
salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka
retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
§ Kemesraan dalam
Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana
masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
§ Kemesraan dalam Rumah
Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada
tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah
agak lama biasanya semakin berkurang.
§ Kemesraan Manusia Usia
Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa
ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya
Jenis-jenis
cinta
Seperti
banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua
kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian
dari cinta pun sulit ditetapkan. Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada
'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta
makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dan
lain-lain. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada
dijelaskan.
Cinta kasih
yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
Cinta antarpribadi
Cinta
antarpribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari
sekadar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa mencakup
hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang
sangat erat.
Beberapa unsur
yang sering ada dalam cinta antarpribadi:
·
Kasih sayang: menghargai orang lain.
·
Altruisme: perhatian non-egois kepada orang
lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang).
·
Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
(bukan saling memanfaatkan).
·
Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta,
tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
·
Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
·
Kekerabatan: ikatan keluarga.
·
Passion: hasrat dan atau nafsu seksual yang
cenderung menggebu-gebu.
·
Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu
sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
·
Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan
imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
·
Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau
melayani.
Energi
seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan.
Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual
dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam
banyak agama dan
sistem etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada
keluarga dekat, anak, atau di luar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara
untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang
sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.
Contoh kasus :
Ada perbedaan cinta kasih kepada orangtua di zaman dahulu dan zaman sekarang,
perbedaannya antara lain :
Zaman
dahulu anak-anak dan remaja cenderung lebih sopan kepada orangtua-nya, mereka
masih sangat nurut dan patuh pada peraturan yang diberikan orangtua. Dalam hal
berpamitan ketika ingin keluar rumah juga mereka masih mencium tangan kedua
orangtua dan mengucapkan salam, dan ketika diberi nasehat tidak mengelak,
menyangkal, dan lain-lain.
Sedangkan
zaman sekarang, anak-anak dan remaja cenderung bebas dan tidak begitu
memperhatikan dan mempermasalahkan sopan santun. Contohnya dalam hal
berpamitan, tidak lagi mencium tangan kedua orangtua bahkan ada yang tidak
mengucap salam ketika keluar rumah. Banyak sekali perbedaan cinta kasih kepada
kedua orangtua di zaman dahulu dan sekarang, bukan dalam hal sopan santun saja.
Zaman sekarang, ketika orangtua yang sedang merayakan anniversary atau tahun
pernikahan akan diberikan kejutan juga dari anak-anak nya, sedangkan zaman
dahulu tidak mementingkan yang seperti itu.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar