Rabu, 18 November 2015

Pengaruh Kelas Sosial dan Status


                                         BAB I
                               PENDAHULUAN

Latar belakang masalah.
            Perkembangan zaman ternyata juga mempengaruhi dalam pola kehidupan dan interaksi sosial kita. Termasuk pengaruh kelas sosial dan status sosial terhadap pembelian dan konsumsi.
           
            Pengaruh jenjang sosial Terhadap Pembelian dan Konsumsi  sangat berpengaruh, kelas sosial dan lapisan sangat penting untuk para produsen karena dapat membedakan target sasaran produsen tersebut apa untuk status yang lebih tinggi atau untuk status yang lebih rendah dalam menjual  produk mereka.
           
            Gaya hidup dari lapisan atas pastinya akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Dengan uang yang banyak masyarakat yang berada dilapisan atas biasanya lebih konsumtif  dalam melakukan pembelian dan dapat membeli barang-barang mewah yang mahal harganya, sedangkan untuk kelas menengah dan bawah barang mewah adalah suatu pemborosan yang akan mereka lakukan jika dipaksakan untuk membelinya.
           
            Keberadaaan Jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang mempengaruhiya, di saamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya.
           
            Hal itulah yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
                                                          BAB II
                                         PEMBAHASAN

Definisi Kelas Sosial

                Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
                Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
1.      Jenjang Sosial

            Perkembangan zaman ternyata juga mempengaruhi dalam pola kehidupan dan interaksi sosial kita. Termasuk pengaruh kelas sosial dan status sosial terhadap pembelian dan konsumsi. Pengaruh jenjang sosial Terhadap Pembelian dan Konsumsi  sangat berpengaruh, kelas sosial dan lapisan sangat penting untuk para produsen karena dapat membedakan target sasaran.
           
             Gaya hidup dari lapisan atas pastinya akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Dengan uang yang banyak masyarakat yang berada dilapisan atas biasanya lebih konsumtif  dalam melakukan pembelian dan dapat membeli barang-barang mewah yang mahal harganya, sedangkan untuk kelas menengah dan bawah barang mewah adalah suatu pemborosan yang akan mereka lakukan jika dipaksakan untuk membelinya. Keberadaaan Jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang mempengaruhiya, di samping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat kuat.

2.      Pengertian Jenjang Sosial

            Jenjang sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas atau jenjang yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Pengertian jenjang sosial merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan kelas sosialnya pada suatu posisi  yang mana mencerminkan status sosialnya.

            Hal ini berkaitan erat dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan agar dapat lebih dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan orang yang berhasil.

            Dan dapat disimpulkan bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya. Kelas social adalah penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat artinya semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum.

3.      Faktor penentu kelas sosial.

            Ada 9 variabel yang dapat menentukan kelas social dalam kehidupan masyarakat, variabel tersebut antara lain:
1.      Variabel Ekonomi, variabel ini meliputi:
            a. Status pekerjaan
            b. Pendapatan atau hasil dari pekerjaan
            c. Berbagai harta yang berupa benda.
2.      Variabel interaksi, variabel ini meliputi:
a.       Prestis individu (prestasi ataupun penghargaan yang dimiliki dan dihasilkan seseorang dalam bidang apapun sebagai penghargaan atas apa yang telah ia kerjakan)
b.      Asosiasi (perkumpulan atau kalangan yang diikuti yang sesuai dengan dirinya)
c.       Sosialisasi
  3. Variabel politik, variabel ini meliputi:
a. Kekuasaan
b. Kesadaran kelas
c. Mobilitas 

Beberapa indikator lain yang berpengaruh terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:

a.      Kekayaan
            Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata sosial/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup.  Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memilii peran untuk menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
Uang juga memiliki makna halus lainnya.  Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan professional lebih memiliki prestise daripada penghasilan yan berwujud upah dari pekerjaan kasar. Dengan demikian, sumber dan jenis penghasilan seseorang memberi gambaran tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara hidupnya.  Jadi, uang memang merupakan determinan kelas sosial yang penting. 

b.      Pekerjaan
            Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang terspesialisasi ke dalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis pekerjaan lainnya. Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberi penghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian terdapat banyak pengecualian. Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memerlukan pendidikan tinggi, meskipuun hubungannya masih jauh dari sempurna.  Apabila kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan sehari-hari keluarga orang tersebut.

c.       Pendidikan
            Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal.  Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi.  Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang sosial.  Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang.

4.      Pengukuran Kelas Sosial.
            Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas social tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini, ukuran subyektif, ukuran reputasi, dan ukuran obyektif dari kelas social.

·         UKURAN SUBYEKTIF.
            Dalam pendekatan subyektif untuk mengukur kelas social, para individu di minta untuk menaksir kedudukan kelas social mereka masing-masing, klasifikasi keanggotaan kelas social yang di hasilkan di dasarkan pada persepsi partisipasi terhadap dirinya atau citra diri partisipan. Kelas social di anggap sebagiai fenomena yang menggambarkan rasa memiliki atau mengidentifikasi dengan orang lain.ukuran keanggotaan social yang subyektif cenderumg menghasilkan berlimpahnya orang yang menggolongkan diri sebagai kelas menengah.
·         UKURAN REPUTASI
            Para sosiolog telah menggunakan pendekatan reputasi untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai struktur masyarakat tertentu yang sedang di pelajari. Tetapi, para peneliti konsumen lebih tertarik pada ukuran kelas social untuk memahami pasar dan perilaku konsumsi dengan lebih baik, bukan struktur social. Sesuai dengan tujuan yang lebih terfokus ini, pendekatan reputasi telah terbukti tidak dapat di pergunakan.
·         UKURAN OBYEKTIF
            Berbeda dengan metode subyektif dan reputasi. Yang mengharuskan orang memimpikan kedudukan kelas social mereka sendiri atau kedudukan para anggota masyarakat lainya, ukuran obyektif terdiri dari berbagai variable demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai para individu yang sedang di pelajari. Semua variabel ini di ukur melalui kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan faktual kepada para responden mengenai diri mereka sendiri, keluarga atau tempat tinggal mereka. Ketika memilih ukuran obyektif kelas social, kebanyakan peneliti lebih menyukai satu atau beberapa variable berikut ini, pkerjaan, jumlah penghasilan, dan pendidikan.
5.      Apakah kelas sosial berubah?
            Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial atau perubahan sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
            Kelas sosial akan pasti berubah, sama halnya seperti roda kehidupan yang selalu berputar. Kadang seseorang berada dalam status sosial yang tinggi atau berada saat mapan atau di hormati, tetapi terkadang lambat laun akan berada di posisi bawah, yaitu ketika mereka tidak lagi berjaya, kaya, atau di hormati seperti sebelum – sebelumnya. Ketika kelas sosial berubah perubahan itu juga akan mempengaruhi perilaku dan selera konsumen terhadap suatu barang. Misalnya seorang yang biasa mengkonsumsi nasi dari beras yang mempunyai kualitas yang rendah, tetapi apabila ia menjadi kaya atau memperoleh rezeki yang berlebih maka ia akan merubah beras yang di konsumsi dari yang berkualitas rendah ke kualitas yang lebih tinggi. Dan ini juga bisa mempengaruhi berbagai permintaan produksi suatu barang maupun jasa.


6.      Pemasaran pada segmen pasar berdasarkan kelas sosial.
           
            Pemasaran pada segmen pasar berdasarkan kelas sosial berbeda – beda sesuai dengan kelas sosial yang ingin di tuju. Bisa dilihat apabila ingin memasarkan suatu produk yang mempunyai kelas sosial yang tinggi biasanya menggunakan iklan yang premium atau bisa di bilang lebih eksklusif karena dapat diketahui bahwa orang – orang yang berada di kelas sosial atau memiliki status sosial yang tertinggi, mereka lebih memilih produk yang higienis, terbaru, bermerk, dan kualitas yang sangat bagus.

            Pembagian segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas sosial ekonomi. Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B (menengah), dan kelas AB (menengah atas) dan kelas A (golongan atas). Sebagai misal, produk kartu ponsel Esia yang murah meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan golongan C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW atau produk tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas atas.

            Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
            Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka selalu memilih mal kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan agar kegiatan promosi peasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen pasar yang ditujunya.
                Selain targeting, maka langkah berikutnya adalah melakukan positioning produk. Langkah ini artinya adalah menciptpakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi lain Esia selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia dimana-mana.
                Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.

                                                             BAB III

                                                         PENUTUP


 KESIMPULAN
       Hal itulah yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
      
       Hal ini berkaitan erat dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan agar dapat lebih dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan orang yang berhasil.
      
       Dan dapat disimpulkan bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya.


SUMBER :


https://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-9-kelas-sosial-dan-status-sosial-pengukuran-kelas-sosial-mobilitas-sosial/