Selasa, 12 April 2016

PILKADA DKI JAKARTA


Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Dosen: Ibu Wahyuni Choiriyati
PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA

 gundar-logo1.png (642×642)
Kharunia Apriliansyah Putri
14213836
3EA18

            Pada pemilihan kepala daerah (gubernur) pertama kali saya berumur genap 17tahun, pada waktu itu saya memberikan hak suara saya untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pada waktu itu saya masih bingung dengan bagaimana cara memilih kandidat yang ditentukan dengan benar, akhirnya setelah diberikan penyuluhan tentang bagaimana memuluh yang benar yang diadakan oleh ketua RT di lingkungan rumah saya yang ditujukan untuk para pemuda yang baru saja ingin dan usianya sudah cukup untuk memilih. Akhirnya pemilihan berlangsung dengan lancar, dengan nama-nama calon Gubernur beserta wakilnya adalah sebagai berikut:

1.      Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

2.      Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli

3.      Hidayat Nur Wahid dan Didik Junaedi Rachbini

4.      Faisal Basri dan Biem Benyamin

5.      Alex Noerdin dan Nono Sampono

6.      Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Satria

            Ketika sedang berada di area pemilihan saya sangat bingung untuk memilih siapa calon gubernur dan wakil gunernur yang tepat untuk memimpin Jakarta agar lebih baik lagi. Dan dengan percaya diri saya akhirnya memilih dengan hati nurani supaya pilihan saya tepat sasaran dan memenangi pemilihan tersebut. Setelah waktu yang telah ditentukan perhitungan suara dimulai.  
            Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, akhirnya memenangi perolehan suara pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua. Jokowi-Basuki menang dengan selisih 351.315 suara dari pesaing mereka.
            Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta (KPU DKI Jakarta), Jumat (28/9/2012), Jokowi-Basuki meraih 2.472.130 suara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung pada Kamis (20/9/2012) pekan lalu. Itu berarti pasangan nomor urut tiga itu menguasai 53,82 persen suara dari 4.592.945 suara sah. Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mengantongi 2.120.815 suara atau 46,18 persen dari jumlah suara sah.
            Sebagaimana putaran pertama Juli lalu, pada putaran kedua kali ini, Jokowi-Basuki kembali menang di lima wilayah utama Jakarta. Pasangan ini hanya kalah di Kabupaten Kepulauan Seribu.
            Setelah menggelar rapat rekapitulasi penghitungan suara, KPU DKI Jakarta akan menetapkan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih pada Sabtu (29/9/2012).
Berikut ini hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU DKI Jakarta:
Persentase Perolehan Suara Putaran II
Foke-Nara       : 46.2%
Jokowi-Basuki : 53.8%

            Berikut ini hasil perolehan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta berdasarkan hasil rekapitulasi resmi dari KPU DKI Jakarta:

            Dan akhirnya pemilihan gubernur ini dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Basuki yang memperoleh perolehan suara paling tertinggi di setiap wilayah.
            Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017.Prosesi pelantikan pun sedang berlangsung hari ini, 15 Oktober 2012, dari pukul 10.00 hingga 12.55 di Jl. Kebun Sirih, Jakarta Pusat.
            Sosok Jokowi yang sederhana dan mau bergaul dengan masyarakat kelas bawah seperti yang pernah dilakukannya ketika menjabat sebagai Walikota Solo menyita perhatian publik. Sementara Ahok, mantan Bupati Bangka Belitung Timur, juga dikenal sebagai pribadi yang revolusioner serta dekat dengan rakyat.
            Selain itu, Jokowi dan pasangannya, Ahok juga memiliki sejumlah visi dan misi kuat untuk Jakarta yang lebih baik. Dilansir KPU pada 4 September 2012, inilah profil serta visi dan misi Jokowi-Ahok sebelum mengikuti Pilkada DKI putaran kedua:
Jokowi:
Nama                    : Ir. H. Joko Widodo
Tempat, tgl lahir  : Surakarta, 21 Juni 1961
Agama                  : Islam
Pendidikan           : Sarjana Kehutanan-Universitas Gadjah Mada
Ahok:
Nama                   : Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM
Tempat, tgl lahir : Manggar, 29 Juni 1966
Agama                 : Kristen Protestan
Pendidikan          : S-2 Sekolah Tinggi Manajemen, Prasetya Mulya
Visi
Jakarta baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.

Misi
1.      Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan rencana tata ruang wilayah
2.      Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah, dan lain-lain
3.      Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta.
4.      Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
5.       Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
            Munurut Danny JA (dalam Akhmad Danial, 2009: 6) ada tiga hal yang menjadi alasan pemilu ini mahal. Pertama, kebutuhan kandidat untuk menjangkau pemilih sebanyak mungkin karena sistem pemilihan tidak elitis, tetapi terletak langsung di tangan rakyat. Kedua, penggunaan iklan politik televisi untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat. Terakhir, pelibatan para konsultan komunikasi (pemasaran politik) oleh partai-partai politik dan para kandidat presiden untuk mempengaruhi masyarakat. 
            Kedua, PDI Perjuangan, partai dimana dia bernaung kurang mendukung. Di saat bakal-bakal calon kepala daerah lain sudah mendaftarkan KPU, Jokowi masih belum ada kepastian. Calon lain pun sudah mulai mendekati calon pemilih seperti Alex Nurdin dan Nono Sampono, pasangan yang diusung oleh Partai Golkar, PDS dan PPP pada 8 Maret 2012, telah intensif mendekati suporter bola fanatik Persija-Jakmania. Sementara Jokowi masih sibuk dengan aktvitasnya di Kota Solo.
            Jaringan Suara Indonesia (JSI) juga sama optimistisnya menilai kekuatan Foke dan Nara. "Tren dukungan kepada Jokowi dan Ahok mulai menurun. Di sisi lain, dukungan terhadap Foke dan Nara naik," kata Direktur Eksekutif JSI, Widdi Aswindi, dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Juli 2012.
            Entah apa sebabnya, menurut survei JSI, tren dukungan terhadap Jokowi mulai melemah. Semenjak Juni. Padahal sebelumnya dukungan itu menanjak terus. Februari 2012, pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini cuma meraih 2,6 persen.  Ramai diberitakan media massa, perolehan mereka cepat melaju. Melonjak menjadi 17,2 persen pada Mei. "Namun kemudian turun dalam survei terakhir menjadi 15,8%,” kata Widi. Jadi dukungan melemah. 
            Jika Jokowi melemah, Foke justru terus melaju. Pada Februari 2012, kata Widi, pasangan Foke dan Nara meraih 43,1 persen. Perolehan pasangan ini terus menanjak. Mei naik menjadi 45,8 persen. Dan pada survei dengan metode tatap muka, yang digelar awal Juli perolehan itu menjadi 49,6 persen.
            Lembaga Survei Indonesia (LSI) memang tidak mengumumkan hasil survei. Tapi malam sebelum pemungutan suara digelar,  peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi bercerita kepada VIVAnews. Survei terakhir -- yang digelar sepuluh hari sebelum pemungutan suara -- Foke-Nara masih yang teratas. “Fauzi masih di atas 40 persen," kata Burhan. 

Opini saya :
             Semoga pemimpin-pemimpin baru yang sudah di daulat menjadi pemimpin untuk DKI JAKARTA supaya menjadikan Jakarta lebih baik lagi dengan kepemimpinan yang baru, dan tidak hanya janji-janji yang diberikan saja namun, harus sesuai dengan kenyataan yang ada dan sesuai dengan keinginan masyarakat, Pemimpin-pemimpin tersebut harus selalu mendengarkan aspirasi masyarakat dengan tidak mempedulikannya. Pemimpin tersebut harus mementingkan kebutuhan masyarakatnya agar terciptanya kenyamanan dan keamanan yang di inginkan oleh masyarakat Jakarta.
Referensi :
Di akses pada tanggal : 25 April 2016
Pukul : 20:00 WIB