Senin, 15 Juni 2015

kunjungan museum lubang buaya


 

 

BAB I

 

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

 

Monumen Pancasila Sakti menjadi pengingat sejarah bahwa berbagai usaha untuk menerapkan ideologi komunis di Indonesia tidak akan pernah berhasil. Hingga saat inipun, sepertinya usaha-usaha untuk megnhadirkan komunis tidak berhenti walaupun mendapat tantangan dan rintangan. Para kader Partai Komunis Indonesia (PKI saat itu) menghalalkan berbagai cara baik legal maupun illegal untuk mencapai cita-cita mereka yaitu masyarakat Indonesia yang komunis bahkan mereka tanpa takut menghabisi nyawa manusia. Mereka sudah tidak punya ahti nurani dan tidak menghargai hak asasi manusia.

Cara ilegal dilakukan dengan mengadakan pemberontakan, teror, dan pembunuhan yang menelan banyak korban dan mayoritas adalah saudaru sebangsa sendiri. Cara legalpun dilakukan dengan menguasai Komite Nasional Indonesia (KNI) baik di pusat maupun daerah untuk menguasai Parlemen melalui organisasi politik dan organisasi massa.

Pemberontakan PKI bertujuan menggantikan Dasar Negara Pancasila dengan Komunis yang bertentangan dengan Pancasila. Pemberontakan pertama dilancarkan pada tanggal 18 September 1948 di Madiun. Setelah gagal dalam pemberontakan pertama, PKI kembali melancarkan pemberontakan kedua pada tanggal. l Oktober 1965 yang dikenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September (G.30.S/PKI).

 

Tujuan dan manfaat:

Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah adalah :

1. Memenuhi Tugas Softskill yang diberikan Dosen.

2. Mengetahui sejarah secara langsung dengan cara observasi ke tempat museum.

3. Mengetahui awal mula penyebab pemberontakan G.30.S/PKI dan pemberontakan  melawan G.30.S/PKI tersebut.

 

 

BAB II 

PEMBAHASAN / ISI

 

                        Sejarah Singkat Berdirinya Monumen Pancasila Sakti

 

Monumen Pancasila Sakti dibangun di atas areal tanah seluas 9 hektar di Jakarta Timur, terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, daerah ini merupakan bekas kebun karet di pinggir kompleks Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Lubang Buaya adalah tempat yang dikuasai oleh PKI sebagai tempat memberikan latihan kemiliteran kepada para anggota pasukan untuk mempersiapkan pemberontakan. Pasukan tersebut berjumlah 3.700 orang yang terdiri dari Pemuda Rakyat, Gerwani, BTI, dan Lekra yang di Pimpin oleh Gatot Sutrisno di bawah naungan PKI. Pada tahap berikutnya PKI melakukan usaha-usaha membentuk angkatan V yaitu kesatuan bersenjata yang terdiri atas buruh dan tani. D.N.Aidit Ketua PKI memerintahkan kepada Biro khusus PKI agar melakukan rencana gerakan untuk memukul Angkatan Darat. Untuk memberonak, PKI mengadakan rapat rahasia atau rapat tertutup sampai 16 kali yaitu 10 kali di hadiri oleh oknum ABRI, rapat terakhir diadakan pada tanggal 9 Okober 1965 di Jalan Pramuka No. 317 Jakarta, keputusan yang diambil yaitu :

1.      Memilih Letkol Untung sebagai Komando Gerakan.

2.      Menamakan gerakan dengan nama 30 September.

3.      Menentukan para Perwira TNI yang akan menjadi sasaran.

4.      Mengadakan Gerakan sukarela PKI yang diikuti oleh 37.000 orang yang terdiri dari Gerwani, Pemuda Rakyat, BTI.Sobi, dan Lekra.

Serangkaian peristiwa pemberontakan G30S/PKI adalah merupakan peristiwa yang sangat berat dan banyak memakan korban pada waktu mempertahankan Pancasila supaya tidak di ubah kedudukannya, maka rakyat dan TNI dengan semangat yang besar berjuang demi kembalinya Pancasila sebagai dasar Negara kita. Berkat perjuangan-perjuangan rakyat Indonesia yang gigih dan berkat Tuhan Yang Maha Esa, PKI dalam mendirikan Negara Komunis tidak berhasil.

Menurut para pemuka dan petinggi Negara, Monumen Pancasila Sakti diharapkan mampu sebagai alat untuk mewariskan nilai-nilai yang luhur atas perjuangan bangsa Indonesia terhadap generasi penerus.

Pemerintah RI dalam rangka memperingati jasa para pahlawan revolusi, maka di bangun Monumen Pancasila Sakti. Dari sikap yang diambil pemerintah Indonesia juga mempunyai tujuan khusus, yaitu :

1. Untuk menghargai jasa para pahlawan revolusi yang telah gugur dalam mempertahankan Pancasila.

2.  Mengingatkan kepada kita agar tetap waspada terhadap bahaya Komunis.

3.  Sebagai tempat educatif, inspiratif, dan rekreatif.

4.  Untuk mengabadikan peristiwa sejarah Lubang Buaya.

5.  Untuk memperingati kembalinya Pancasila sebagai Dasar Negara dan berakhirnya masa pemerintahan Komunis.

6.  Untuk memperkenalkan Monumen Pancasila Sakti ini kepada dunia internasional secara keseluruhan sebagai salah satu obyek pendidikan.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pembaca. Dalam rangka pembangunan Monumen Pancasila Sakti ada beberapa tingkatan, antara lain :

1.  Perencanaan pembangunan

Pembangunan Monumen Pancasila Sakti tidak semata-mata karena keinginan membangun saja, tetapi memiliki perencanaan sehat, matang dan penuh tanggung jawab dengan segala daya pikir, maka segala pelaksanaan pembangunan tidak akan sia-sia.Perencanaan pembangunan ini dilakukan oleh pembesar Indonesia.

2.   Pendanaan

Perencanaan itu di musyawarahkan dan mencapai mufakat maka segala yang dilaksanakan perlu pendanaan, seperti pembersihan lingkungan agar tidak kotor sehingga keadaan lingkungan tidak terlihat menyeramkan, pendanaan untuk bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembangunan, pendanaan untuk para pekerja, dll.

3.   Pelaksanaan Pembangunan

Dengan segera pembangunan Monumen Pancasila Sakti segera dilaksanakan dengan dibangunnya monumen tersebut, akan menggugah hati nurani rakyat yang polos. Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara gotong royong. Dalam pembangunan Monumen Pancasila Sakti digambarkan Letjen Ahmad Yani menuding ke arah Sumur tua yang mempunyai lambang atau arti bahwa agar sumur tua itu jangan sampai terulang kembali atau juga dapat di artikan seandainya para pahlawan itu masih hidup maka mereka akan menuntut kejadian tersebut.Pembangunan Monumen Pancasila Sakti tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1981 oleh Presiden Suharto. Pembangunan atas prakarsa Bapak Nugroho Susanto, pembangunan tersebut menyajikan antara lain :

a.   Diaroma yang dapat dilihat dari segala arah. 

b.   Relief atau benda bersejarah pahlawan revolusi yang berupa baju, penghargaan, tongkat komando, dan bukti kekejaman PKI.

 

Kegunaan Monumen Pancasila Sakti

Pembangunan Monumen mempunyai dua kegunaan yaitu kegunaan bagi bangsa Indonesia dan kegunaan untuk bangsa-bangsa lain di dunia.

Kegunaan tersebut dapat di artikan sebagai berikut:

1.      Kegunaan Bagi Indonesia

Ialah manfaat bagi bangsa Indonesia guna menjaga kelestarian, keutuhan sejarah, keamanan dan kebutuhan, maka pemerintah Indonesia harus menaati peraturan yang telah ditentukan, berikut adalah peraturan-peraturan yang ditentukan pemerintah:

a.  Masuk Monumen Pancasila Sakti harus ada surat izin.

b.  Dilarang corat-caret pada benda bersejarah serta merusak petunjuk dan lain-lain yang akan menyebabkan kerusakan dan gangguan dalam benda-benda sejarah tersebut.

c.   Dilarang merusak, memindahkan barang-barang atau benda bersejarah.

d.    Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan wajib bagi para pengunjung yang datang.

2.  Kegunaan Bagi Bangsa - bangsa Lain di Dunia

Ialah manfaat bagi Negara-negara di dunia. Dengan adanya Monumen Pancasila Sakti kita dapat mengetahui sejarah gerakan G30S/PKI dan bagi bangsa lain di dunia, dapat mengetahui secara detail tentang persoalan dan kesetiaan yang dimiliki oleh para pahlawan kepada Negara yang ditinggalkan pada diri kita masing-masing dan juga dapat menambah wawasan yang luas dalam gambaran suatu bangsa.

 

Keadaan Lingkungan atau Pelataran

Keadaan pelataran Monumen Pancasila Sakti ini luas. Di sebelah terdapat pelataran sebagai tempat upacara pada hari peringatan Kesaktian Pancasila. Di sebelah kiri lapangan upacara terdapat pintu gerbang untuk masuk ke sumur tua dan rumah-rumah yang di gunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh pahlawan revolusi. Setelah keluar dari area sumur terdapat pelataran yang luas yaitu pelataran Monumen Pancasila Sakti. Di sebelah kanan monumen di gunakan sebagai pembawa jenasah pahlawan revolusi dengan menggunakan kendaraan yang ada di pelataran itu.

Di Desa Lubang Buaya ada tiga buah rumah dan sebuah sumur tua yang di pergunakan PKI sebagai basis pembantaian. Tanggal 1 Oktober 1965 PKI melakukan pemberontakan ke-2 yang di pimpin Letkol Untung serta di tandai gugurnya para Perwira Angkatan Darat yang di anggap sebagai penghalang untuk mencapai tujuan mereka, adapun tempat yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh, adalah :

1. Rumah Bapak Harjono, yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat.

2.  Rumah Bapak Sueb, sebagai tempat pembagian tugas atau sebagai tempat pos komando oleh PKI.

3. Rumah Ibu Amroh, digunakan para pemberontak sebagai dapur umum untuk memenuhi segala kebutuhan makanan.

 

Peristiwa yang Terjadi di Lubang Buaya

Setelah para Perwira tinggi Angkatan Darat dijemput secara paksa maka PKI membawa ke suatu tempat untuk disiksa. Para perwira tinggi Angkatan Darat yang dibunuh PKI lalu disembunyikan di dalam sumur tua. Waktu itu, Sumur di timbun dengan tanah dan sampah serta di timbuni pohon pisang, tanggal 3 Oktober 1965 Lubang Buaya digunakan PKI untuk menyembunyikan ke 7 mayat Jendral Angkatan Darat yang diculik, sekarang sumur itu sudah dibangun dengan bagus. Di sebelah kiri terdapat pohon mangga dan sebelah depan terdapat rumah milik Bapak Harjono yang di gunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh perwira Angkatan Darat. Betapa kejamnya PKI karena perwira itu dimasukan ke sumur yang sangat sempit dan dalam. Kita dapat melihatnya sekarang dengan jelas karena sumur tua itu sudah dibangun untuk mengingat kekejaman dan keganasan PKI.

Monumen para Jenderal yang dibunuh PKI terdapat di sebelah kanan sumur Lubang Buaya. Di atas patung para pahlawan revolusi terdapat Burung Garuda. Disebelah kanan terdapat 3 buah rumah yang digunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh para perwira Angkatan Darat. Disebelah kanan terdapat pohon mangga, di bawah monumen terdapat relief yang menggambarkan tentang zaman pemberontakan PKI. Monumen ini dibuat besar sehingga pengunjung dapat melihat dari jauh tujuh pahlawan revolusi tersebut. Mereka berdiri sangat gagah dan menggambarkan siap berkorban demi tegaknya keadilan.












Foto-foto anggota kelompok kami:

                                

 


 

 





 

Minggu, 05 April 2015


Zaskia Sungkar: Tahun 2015 Gaya Hijab Akan Lebih Simple

Banyak wanita urban yang saat ini suka berpenampilan simple namun elegan. Di tahun 2015 salah satu aktris yang juga desainer Zaskia Sungkar pun berbagi cerita bahwa tahun 2015 ia ingin tampil dengan gaya hijab yang lebih simple. Menurut istri dari Irwansyah ini, wanita berhijab saat ini lebih menyukai kerudung yang sangat minimalis, contohnya saja seperti menggunakan pasmina, mereka akan tampak terlihat sederhana namun tetap menarik.

"Kalau tren hijab 2015, simple saja sih ya. Sekarang lebih suka simple. Seperti memakai pasmina, kayak yang aku pakai, ya begini saja simple," ungkap Zaskia Sungkar saat ditemui di Hotel Mulia Senayan Jakarta Selatan Selasa, 10 Februari 2015.

Sebagai seorang pelaku di dunia bisnis fashion, Zaskia mengakui bahwa apa yang ia pakai sehari-hari sering mendapat perhatian dari para perempuan yang mengenakan hijab. Maka dari itu, Zaskia langsung membuat fashion line yang berfokus pada baju muslim.

"Awalnya aku buat untuk diriku sendiri. Terus kepikiran dan banyak yang tanya tentang bajunya aku seperti apa. Dari situlah aku membuat clothing line, butuh teknik lebih karena banyak yang mau bajuku," jelasnya.

Hingga sekarang ini sudah hampir 100 persen kakak Shireen Sungkar ini fokus menggeluti dunia fashion. Selama dua tahun sebagai seorang desainer Zaskia kini sudah go international bersama Dian Pelangi.

"Alhamdullilah, karena orang suka dengan rancangan aku, aku pun serius di dunia fashion. Nanti aku akan pergi ke New York untuk show di sana bersama kak Dian Pelangi dan kak Barli Asmara," tutup wanita yang suka dengan hijab simple.

Sukses terus untuk Zaskia ya. Bagi Ladies yang juga berhijab, apakah Anda juga lebih suka tampil simple layaknya Zaskia Sungkar?



Bahan bahan dan Cara Membuat Resep Puding Coklat
1.    Seperti resep puding lainnya, kali ini kita juga memerlukan 2 bungkus agar-agar beraroma coklat. Merek sesuai selera, tetapi pilih yang kualitasnya baik.
2.    Gula pasir putih tergantung selera. Untuk yang suka manis kira kira butuh sekitar 100-140 gram. Sebaiknya jangan menggunakan gula pasir kuning karena bisa merusak rasa pudingnya nanti (tercampur rasa tebu gula).
3.    Coklat halus atau coklat bubuk kurang lebih sebanyak 25 gram. Gunakan coklat yang berkualitas baik karena sangat berpengaruh terhadap hasil akhirnya nanti.
4.    Coklat gelap atau dark cooking coklat sebanyak 250 gram. Potong potong kecil kecil dulu sebelum digunakan supaya mudah lumer dan tercampur dengan bahan puding yang lainnya.
5.    Susu coklat cair kurang lebih sebanyak 2,250 ml. Teman teman bisa menggunakan susu bubuk yang dicairkan. Kalau mau hasil akhirnya tidak terlalu terasa coklat banget, susu cair bisa dikurangin dan ditambahn dengan air bersih matang.
6.    Garam beryodium secukupnya (kurang lebih sebanyak setengah sendok kecil).
7.    Untuk cara membuatnya sangat sederhana. Siapkan tempat untuk merebus atau panci ukurang sedang.
8.    Masukkan bahan utama agar agarnya dan campur dengan coklat bubuk, garam dapur dan gula pasir putih yang sudah dipersiapkan diatas. Aduk aduk dan campur sampai semua bahan tercampur rata.
9.    Hidupkan kompor dengan api sedang kecil dan tuang sediki demi sedikit susu cair atau air yang sudah dipersipakan di atas sambil tetap diaduk. Ingat, proses pemasukan susu cair nya bertahap jangan sampai ada gumpalan gumpalan kecil. Tunggu sampai susu benar benar tercampur dengan bahan lain sebelum menambahkan susu cairnya lagi.
10. Tunggu sampai mendidih sambil tetapi di aduk.
11. Masukkan dark coklatnya sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk. Jangan lupa untuk memotong motong terlebih dahulu supaya mudah tercampur dengan adonan puding yang lain.
12. Siapkan cetakan yang akan digunakan. Tuang adoanan puding diatas ke dalam cetakan. Tunggu sebentar sampai dingin sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Bahan bahan dan Cara Membuat Saus Vla
1.    Karena kita akan membuat saus vla dengan rasa vanila, kita membutuhkan vanila halus atau bubuk sebanyak setengah sendok kecil. Kalau tidak ada bisa juga menggunakan vanila extract atau dikenal juga dengan vanilla essence yang bisa dibeli di toko roti atau toko kelontong dekat rumah (butuh sekitar 1.5-2 sendok kecil).
2.    Gula pasir putih sebanyak kurang lebih 250 gram. Jangan gunakan gula kuning ya, karena berpengaruh terhadap rasa yang dihasilkan.
3.    Susu cair kualitas bagus sebanyak kurang lebih 700-750 ml. Lebih baik menggunakan susu UHT rasa vanila supaya hasilnya bagus dan kental.
4.    Tepung maizena untuk mengentalkan saus vla nya sebanyak kurang lebih 3 sendok makan.
5.    Garam dapur beryodium sedikit saja atau kurang lebih sebanyak setengah sendok kecil.
6.    Untuk membuat saus vla nya caranya sangat sederhana sekali.
7.    Siapkan satu panci ukuran kecil sedang. Masukkan gula pasir yang sudah disiapkan dan tepung maizenanya. Aduk sebentar supaya tercampur rata.
8.    Hidupkan kompor dengan api sedang kecil. Masukkan 1/3 bagian susunya dan aduk supaya tercampur rata dengan gula dan tepung maizenanya.
9.    Masukkan garam beryodium dan aduk lagi sebentar.
10. Masukkan 2.3 bagian sisa susu cair yang sidah disiapkan. Aduk kembali sampai saus vla nya agak mengental lalu matikan kompor dan angkat pancinya.
11. Diamkan sebentar sampai uap panasnya hilang lalu masukkan vanilla essence. Aduk aduk lagi sampai semua bahan tercampur rata lalu diamkan.
12. Supaya tekstur saus vlanya bagus, masukkan saus vla diatas yang sudah dingin ke dalam blender dan kocok sebentar.
Seperti makanan lain yang terbuat dari agar agar, puding coklat ini lebih enak kalau disantap dalam kondisi dingin. Untuk itu, sebaiknya puding dan saus vla nya dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kulkas selama beberapa jam sebelum dihidangkan.

http://resepcaramemasak.info/cara-membuat-resep-puding-coklat-vla-lembut-sederhana/

Hubungan Televisi dan Pendidikan

televisipend

 
LITERATUR tentang fungsi media senantiasa mengetengahkan bahwa fungsi media ialah informasi, hiburan, dan pendidikan. Media cetak pada umumnya lebih memberikan penekanan pada fungsi informasi dan hiburan, sedangkan televisi (TV) lebih cenderung mengedepankan fungsi hiburan dan informasi, sementara itu, fungsi pendidikan bagi TV cenderung diposisikan sebagai unsur pelengkap. Mengapa demikian?

Apakah karena pengelola stasiun TV tidak menyadari tanggung jawab sosial mereka kepada pemirsa? Ataukah karena fungsi pendidikan dianggap merupakan tanggung jawab utama keluarga dan sekolah? Padahal, kita tahu bahwa apa pun yang disiarkan TV, sadar atau tidak, dimaksudkan atau tidak, akan senantiasa menyosialisasikan nilai-nilai sosial-budaya tertentu dan berdampak pada pemirsa.

Tidak jarang orang menuduh siaran TV menjadi biang keladi perilaku sosial menyimpang yang terjadi di masyarakat. Padahal, mungkin saja terjadi saat dilakukan survei menyangkut pengaruh siaran TV pada pemirsa, ternyata tindakan yang dilakukan responden, independen dari siaran TV. Artinya, responden tidak menyaksikan siaran TV dan tindakannya dijalankan secara spontan tanpa ada kaitannya dengan siaran TV.

Belum lagi kalau kita menelaah lebih jauh penelitian tentang hubungan antara tayangan kekerasan di TV (TV violence) dan perilaku kekerasan aktual di masyarakat, ternyata hasilnya menunjukkan penyebab kekerasan di masyarakat ialah faktor struktural (kesenjangan sosial-ekonomis, lingkungan, dan sebagainya). Tayangan kekerasan di TV bukan sebagai penyebab terjadinya kekerasan di masyarakat, melainkan sebagai faktor yang memperkuat atau mengukuhkan nilai kekerasan yang sudah ada (Joseph Klapper, 1967). Di satu sisi, saat TV menayangkan peristiwa kekerasan di masyarakat, niatnya membuat masyarakat waspada terhadap kemungkinan tindakan kekerasan yang ada di lingkungan sosial. Namun saat frekuensi penayangan tindakan kekerasan menjadi berlebihan, niat mendidik masyarakat malah berbalik membuat masyarakat menjadi takut dan waswas. Di lain pihak, penayangan tindak kekerasan yang berlebihan akan menimbulkan pula dampak psikologis dalam bentuk desensitizing process (proses kehilangan kepekaan akibat tindakan yang sebenarnya luar biasa, malah dianggap normal karena terlalu sering disaksikan).

Dalam kondisi di saat TV dihadapkan pada dikotomi antara tayangan mendidik dan tidak mendidik, stasiun TV akan cenderung berdalih dengan mengatakan apa pun program yang ditayangkan senantiasa memiliki dampak yang diniatkan (intended consequences) dan dampak yang tidak direncanakan (unintended consequences).

Niat program TV senantiasa baik, tetapi pemirsa akan menilai kualitas sebuah tayangan sesuai dengan persepsi masingmasing yang memang pada dasarnya sudah berbeda. Sebagai ilustrasi, saat stasiun TV mengampanyekan pemberantasan HIV/ AIDS dengan sosialisasi penggunaan kondom (niat baik), pesan TV malah dituduh mendorong praktik seks bebas melalui pemanfaatan kondom (dampak buruk).
 
Sikap proaktif

Dalam dilema semacam ini, tidak banyak pihak yang dapat melihat secara
propor sional sejauh mana sebenarnya TV dapat berperan dalam proses pendidikan. Fungsi pendidikan dilekatkan pada mass media (termasuk TV) karena posisi media sebagai lembaga pendidikan informal. Dalam pendidikan formal, di rumah dan sekolah, nilai-nilai pendidikan disampaikan melalui proses yang interaktif dan dialogis.

Melalui lembaga pendidikan informal yang dijalankan mass media, nilai-nilai pendidikan disisipkan melalui tayangan yang disajikan dalam proses yang monologis. Masalah apakah pemirsa mengerti pesanpesan pendidikan yang diselipkan melalui tayangan TV ataupun apakah mereka memperoleh manfaat pembelajaran, akan bergantung pada persepsi setiap pemirsa.

Setiap pembahasan mengenai mendidik tidaknya tayangan TV pada pemirsa akan sangat bergantung pada sikap proaktif pemirsa untuk memilih dan memilah, antara nilai positif mana yang perlu diinternalisasi untuk kemudian diadopsi dan nilai negatif mana yang perlu diabaikan.

Cara TV menjalankan fungsi pendidikan tidak mungkin dilakukan dengan cara yang linear. Jika hal tersebut dijalankan, mungkin akan membosankan. Nilai pendidikan disampaikan melalui penampilan pesanpesan yang kontras bahkan kontroversial.Kebaikan dikontraskan dengan kejahatan, kecerdasan akan dipertentangkan dengan kebodohan, kepolosan dengan keculasan, bahkan kekerasan dengan kasih. Masalah etika akan timbul, dan dengan sendirinya peran pendidikan akan dipermasalahkan manakala penyampaian pesan dilakukan dengan cara yang tidak proporsional. Atau manakala, nilai-nilai (values) yang negatif memperoleh legitimasi dalam bentuk pembenaran. Tema bahwa kebaikan mengalahkan kebatilan, kejujuran menundukkan kecurangan dan seterusnya, tetap harus dipertahankan dan dijaga sebagai pesan moral.

Panggilan medium TV memang untuk menghibur pemirsa karena jika tayangan tidak menghibur, tentu akan kehilangan pemirsa. Jumlah pemirsa yang tecermin pada rating itulah yang dijual pada agensi untuk menghadirkan iklan, yang pada gilirannya akan memberikan keuntungan ekonomis agar stasiun TV tetap eksis. Logika instrumental bisnis TV memang mencari untung, tetapi logika ideal operasional TV ialah melayani pemirsa dengan tayangan yang menghibur dan sejauh mungkin mendidik.

Jika di sana-sini masih terjadi benturan antara fungsi hiburan dan pendidikan, patut dipahami bahwa pengelola stasiun TV masih berusaha mencari `format yang pas’. Dalam situasi ini, pemirsa juga diminta menyadari bahwa dalam menjalankan fungsi pendidikan, mass media, termasuk TV, tidak mungkin mengganti peran rumah tangga apalagi sekolah. Posisi mass media sekadar melengkapi peran lembaga pendidikan yang sudah ada.

Suryani Zaini  ;   Anggota Dewan Redaksi Indosiar dan SCTV
MEDIA INDONESIA,  10 Januari 2015
http://widiyanto.com/hubungan-televisi-dan-pendidikan/